Ø Identitas
Penulis
·
Nama : Tiara
PuspitaDewi
·
NPM :
1176006006
·
Kelas : TI A
·
Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya 12 Pebruari 1993
·
Fakultas : Teknik
·
Jurusan : Teknik Informatika
A. Judul : Pengaruh Film Animasi Terhadap
Cara Berpikir Anak.
B. Permasalahan
1) Latar
Belakang :
·
Film animasi adalah film yang merupakan hasil
dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak.
Film animasi pada dasarnya didasarkan pada cerita-cerita berbau fantasi. Oleh
karena itu, anak-anak sangat menyukai film animasi yakni film kartun sebab mereka
menggunakannya sebagai wadah untuk berfantasi dengan gambarnya yang unik dan
lucu. Fantasi bahkan menjadi unsur yang mendukung meningkatnya kreatifitas
anak.
“Kodrat fantasi pada umumnya bersumber pada
keinginan anak-anak dan kebebasan dan merupakan kebutuhan tertentu yang ada
pada dirinya.Dominasi untuk berfantasi dalam kehidupan anak sangat
besar.(Sarumpaet, 2001: 1996)”
·
Tetapi film animasi di Indonesia seharusnya
ada penyaringan , karena di dalam film animasi terdapat penyajian
komersialisme, kekerasan, sikap anti-sosial , stereotip dan lainya. Banyaknya
film animasi yang ditayangkan di Indonesia yang berasal dari luar yang di
dalamnya terdapat unsur negatif tidak disaring dahulu yang dapat merusak cara berpikir dan prilaku anak mereka. Masalah Banyaknya film animasi anak-anak yang
mengajarkan / mempengaruhi cara berpikir anak sehingga banyak anak-anak yang
berpikir tidak sesuai dengan kenyataan dan norma yang ada ( kelakuan baik ).
·
Film animasi juga berperan besar dalam
pendidikan hal ini terlihat dengan adanya pesan-pesan moral dan sikap yang
disampaikan oleh animator kepada anak anak untuk melakukan hal yang baik
contohnya film animasi upin dan ipin. film animasi yang berperan besar dalam bidan
kormesil hal ini biasanya film animasi kartun bersifat imajinatif / khayalan
belakang dimana animasi ini hanya lebih mementingkan memacu adrenalin anak
secara psikologis sehingga anak dapat suka dan menjadi addic / kecanduan untuk
menontonya,dan manfaat agar anak-anak dapat berkembang
dengan maksimal dan cara berpikir mereka sesuai dengan kenyataan dan norma yang
berlaku ( kelakuan baik). Baik dan tidaknya atau tersampaikan dan tidaknya pesan dan makna yang ada di
dalam film animasi tergantung dari empat hal diantaranya adalah dari jenis
cerita, struktur narasi, segi penokohan dan juga segi ekspresi. Tujuan film animasi yang berkembang bukan hanya sekedar
sebagai media penghibur saja, melainkan sebagai pemberi pesan moral, memberikan
informasi, kritikan terhadap suatu hal maupun sebagai pemaparan terhadap suatu
kejadian tertentu.
·
Namun tidak semua film animasi kartun bisa
dinikmati oleh anak-anak. Ada beberapa film animasi kartun luar yang memang
diperuntukkan remaja dan dewasa. Menurut Rachmad Widodo, yang membedakan film
animasi kartun anak-anak dengan film animasi kartun dewasa adalah pada
penokohan, tema cerita, dan pesan atau amanat. Hal itu dapat dilihat dari
beberapa stasiun televisi lokal yang menayangkan film animasi kartun, terlebih
dahulu memberikan peringatan berupa simbol-simbol berdasarkan kelompok umur yang
tertera diatas layar kaca. Simbol-simbol itu diantaranya BO (bimbingan orangtua),
A (anak), R (remaja), D (dewasa), dan SU (semua umur). Simbol-simbol tersebut
digunakan untuk membatasi penonton tayangan televisi.
·
.Kita
mengetahui bahwa aktivitas seseorang yang di sekitar anak-anak menjadi contoh
untuk menyelesaikan masalah .Di Indonesia banyak anak anak yang menonton film
animasi dari yang mendidik sampai yang hiburan . Tetapi tanpa disadari film
animasi tersebut mempengaruhi cara berpikir sang anak . Dimana anak anak akan
sering menganggap bahwa dirinya super hero atau dapat melakukan hal-hal yang
ada di dalam film kartun tersebut .Tokoh film animasi ini tanpa disadari sering
kali di ikuti oleh anak-anak sehingga anak-anak pun dapat menyelesaikan masalah
/ apapun yang dihadapinya dengan cara-cara seperti dalam film kartun yang
mereka tonton . contohnya naruto , shincan , upin dan ipin , spongebob , one
piece ,dan masih banyak lagi
2)
Rumusan Masalah
·
Apa dasar dari pembuatan film animasi sehingga anak-anak menyukai film
animasi tersebut?
·
Apakah pemerintah di Indonesia sudah melakukan penyaringan terhadap film
animasi yang berasal dari luar yang terdapat unsur-unsur negatif?dan apa saja unsur-unsur
negatif tersebut?
·
Apa dampak film animasi bagi perkembagan cara
berpikir anak-anak masa kini?dan apa peranan dan manfaat film animasi tehadap
anak sebagai penonton?
·
Apa yang membedakan film animasi untuk
anak-anak dan dewasa?hal/simbol-simbol apa saja yang menayangkan film animasi
di televisi sebagai pembeda film animasi anak-anak dan dewasa?
·
Siapa tokoh-tokoh film animasi yang secara
tidak sadar diikuti oleh anak-anak?
3)
Batasan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi
dan perumusan masalah yang telah disebutkan, permasalahan yang ada kemudian
dibatasi. Hal tersebut bertujuan agar masalah yang dikaji dan diteliti tidak
meluas. Batasan masalah yang diteliti diantaranya adalah sebagai berikut :
·
Film animasi didasarkan pada cerita-cerita fantasi yang bertujuan untuk
menarik perhatian anak sehingga anak-anak sangat menyukai film animasi.
·
Film animasi di Indonesia beraneka ragam, tetapi didalamnya terdapat
unsur negatif yang mampu merusak moral anak.
·
Dampak yang terjadi pada film animasi yang buruk adalah cara berpikir
anak yang tidak sesuai dengan umur/keadaan, dan disisi lain film animasi juga
sangat beperan dan bermanfaat bagi anak, misalnya berperan dalam bidang pendidikan dan bidang komersil yang bersifat
imajinatif.
·
Menganalisis hal-hal tentang film animasi yang diperuntukkan untuk
anak-anak dan dewasa serta simbol-simbol apa saja yang membedakan film animasi
anak-anak dan dewasa yang ditayangkan di televisi.
·
Mengetahui tokoh film animasi yang sering diikuti anak-anak untuk
memecahkan masalah
dengan cara-cara seperti dalam film kartun yang mereka tonton . contohnya
naruto , shincan , upin dan ipin , spongebob , one piece ,dan masih banyak lagi.
C. Tujuan
·
Mengetahui dasar pembuatan pada film animasi.
·
Mengetahui bagaimana film animasi yang ada di Indonesia.Serta
unsur-unsur negative film animasi
tersebut.
·
Mengetahui pesan moral, peranan , dan tujuan dari film animasi sebagai
cara berpikir anak.
·
Menganalisis simbol-simbol yang membedakan film animasi untuk anak-anak
dan dewasa yang ditayangkan di televisi.
·
Mengetahui beberapa tokoh kartun yang selalu diikuti anakanak dalam
memecahkan masalah.
D Penyelesaian
Masalah
1)
Usulan Penyelesaian Masalah
·
Usulan pembuatan proposal penelitian ini adalah Seharusnya pemerintah menyediakan
sebuah lembaga yang compete yang mendidik calon-calon animator agar membuat
animasi yang mendidik dan sesuai dengan norma norma yang berlaku saat ini. Seharusnya
ada lembaga yang menampung semua animasi yang ada sehingga animasi apapun dapat
ditampung dan dipertunjukan secara khusus / sesuai umur . jika animasi yang
baik dan dapat menjadi inspirasi maka lembaga ini akan mempublis karya tersebut
untuk anak anak. Seharusnya ada pengajar yang lebih peduli terhadap norma norma
yang ada dan bukan hanya dari sisi kormersil saja. Sangat disarankan agar
membuat suatu kelompok untuk para orang tua dalam satu RT/RW sehingga orang tua
bersama sama anak mennton sebuah tayangan film animasi bersama dan mengajarkan
kepada anak cara untuk bersosialisasi dalam menyelesaikan suatau masalah yang
ada
2)
Langkah-langkah penyelesaian masalah
a)
Studi pustaka.
Studi merupakan
teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan memanfaatkan referensi atau
buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan data
yang akan digunakan sebagai landasan dalam membahas kenyataan yang ditemui
dalam penelitian dan mempertanggung jawabkan evaluasi dalam pembahasan masalah.
b)
Observasi.
Observasi
merupakan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Menurut Nawawi dan Martini ( 1991 ), observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam
objek penelitian.
c)
Wawancara
Wawancara adalah
teknik pengumpulan data oleh peneliti melalui wawancara secara langsung antara
peneliti dengan informan untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan
memperoleh data yang dapat menjelaskan ataumenjawab permasalahan dalam
penelitian.
d)
Metodologi
Penelitian ini digunakan dengan menggunakan pendekatan
kualitatif yaitu metode atau cara meneliti yang bertujuan mendapat gambaran
untuk menjawab permasalah.Dimana data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau
bahkan gambar bukan angka-angka.Data diperoleh dengan menggunakan metode
pengumpulan data untuk untuk memperoleh data atau teori yang mendukung
penelitian dari berbagai macam sumber misalnya wawancara.
Daftar
Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar